Tuesday, June 6, 2017

Ketika 'Dewasa'


Ketika semua temanmu membahas pernikahan. Mungkin saatnya kamu memikirkan dengan siapa kamu akan melengkapinya.
Ketika hampir semua temanmu mengirim undangan pernikahan. Mungkin saat yang tepat bagimu untuk menentukan pilihan.
Ketika semua temanmu menikah. Mungkin saatnya kamu menentukan tanggal baik.
Pun ketika temanmu selangkah waktu di depanmu, kamu perlu memikirkan waktu. Di mana kamu harus, mau tak mau wajib melewatinya.
Tak apa, jika mereka lebih dahulu. Akan jadi apa, jika kamu hanya diam tak melakukan apa-apa.
Mungkin hanya masalah waktu. Namun untuk melewatinya, bukankah perlu perencanaan.
Dewasa juga berarti tahap-tahap yang memang harus dilewati layaknya orang dewasa juga harus dilalui.
Selamat memasuki masa kritis usia 26. Kalau tahap-tahap diatas belum terlalui. Pikirkan bagaimana kamu menjadi dewasa sebelum tua menghampiri. Dan jangan menjadi terlalu tua untuk sesorang yang beranjak dewasa.

Thursday, June 1, 2017

Rindu Ramadhan di Rantau



Tak mengapa, walau hanya satu tahun kita bersama di rantau. Kita tak merasa dirantai oleh jarak kan?! Hanya karena tak bersama keluarga tercinta. Aku dapatkan pengganti keluarga, saudara di sini, Manggarai - Nusa Tenggara Timur.
Kita mengukir indah dan pahitnya hidup. Indahnya kebersamaan dan pahitnya kebosanan. Setahun kita di rantau, setahun kita dirantai kebersamaan, dan setelah itu kita dipaksa melepas rantai itu.
Tak apa... Asal bukan kita yang mau. Kita berpisah karena keadaan. Bukan mau kita untuk tak bersama.
Rindu Ramadhan bersama. Dua tahun lalu, beribadah bersama dalam satu rumah. Adzan hanya bisa terdengar melalui aplikasi android, dan alarm ⏰ menjadi sesuatu yang sangat diandalkan. Mengira waktu, kapan waktu sahur sampai imsak, waktu sholat, dan berbuka. Ah, rupanya kita menghamba pada hp andoid dan aplikasinya. Bagaimana tidak... Kaum minoritas di Kecamatan Satarmese hanya ada di daerah tepi pantai. Di mana kita bisa mendengar suara adzan, suara orang mengaji, suara khas dari surau yang tak bisa dijelaskan. Perpaduan suara tes mikropon, ada orang mengaji, suara anak kecil berlarian saban waktu sholat, suara gemericik air wudu. Tak bisa ku jelaskan lantunan khas itu.
Aku rindu, itu saja. Apa kalian juga??!
Oh, anggap saja kalian juga rindu. Ya aku tau tanpa harus bertanya langsung. Siapa yang tak rindu, tempat seindah pulau bunga itu. Siapa yang tak rindu kebersamaan itu. Hal-hal indah pasti selalu mengundang kerinduan. Dan... Cinta juga yang selalu memanggil rindu itu.
Aku tak minta waktu diulang, waktu di mana kita bersama. Hanya saja... Aku selalu ingin ada kesempatan untuk kita bersama lagi di masa depan. Berkumpul, bernostalgia, dan kemudian kita akan semakin rindu.
Aku ingin masa memberikan celah untuk kita reuni. Reuni kecil untuk mengingat hal akbar. Halaman di mana kita belajar, tumbuh bersama seperti itu. Iya, seperti kita satu tahun satu atap satu rindu.
Lagi lagi rindu. Tak bertemu rindu, bertemu semakin rindu, berpisah menambah rindu.
Izinkan kita berbuka bersama lagi, wahai pemilik waktu. Agar alarm-alarm rindu itu terdengar lagi.
Salamku untuk keluarga Satarmese, Manggarai - NTT.