Saturday, January 19, 2013

Pertemuan Gelap


Panas kemarau panjang, kerontang di tenggorokan mengganjal telanan ludah. Hari ini setelah libur seminggu, aku harus kembali ke kampus. Memulai pengalaman yang lebih menantang dari sekadar datang, duduk, mengerjakan tugas,  mendengarkan penjelasan dosen. Ini berbeda dengan praktik kerja untuk mahasiswa yang magang di kantoran. Pilihan tiga tahun lalu untuk memasuki dunia kependidikan, kini harus diuji. Aku kembali ke sekolah. Bukan untuk belajar, namun untuk mengajar. Ya, kali ini aku akan berlatih menjadi guru yang baik. Simulasi untuk memasuki dunia pendidikan yang merupakan konsekuensi dari pendidikan yang kutempuh. Meskipun tak lama setelah pilihan itu aku harus menyesalinya. Namun aku tak bisa mundur, dan ini yang akan aku jalani.

Semua mahasiswa calon guru dengan pilihan sekolah yang sudah diambilnya. Tak tahu menahu siapa saja yang akan menjadi bagian baru dalam perjalanan simulasi ini. Nama-nama asing yang masih menjadi misteri seperti apa mereka. Mulai dari menduga-duga nama yang tak jelas berjenis kelamin apa, nama yang terdengar menyeramkan, nama aneh yang dengan dangkalnya berpikir pasti seaneh orangnya, dan juga nama yang tak meyakinkan terus terpampang dalam sekolah yang telah kupilih, SMA N 1 Pekalongan. Aku bersama dengan calon teman untuk tiga bulan ke depan.

Hari pertama perjumpaan dengan calon teman-teman ini. Niat awal untuk tak menghadiri, nyatanya aku hadir dengan segala sisa tenaga setelah seharian pergi melepas penat. Tak tahu apa-apa mengenai pertemuan antar orang asing ini. Semuanya serba tak jelas untuk dibayangkan.

*** Bersambung ***

No comments:

Post a Comment