Wednesday, December 28, 2016

Siapapun yang Berdoa dalam Diam


Kamu yang diam,
Kamu yang acuh,
Tak peduli.
Dan kamu yang banyak bicara,
Kamu yang peduli
Ternyata itu semua kamu.
Dua bagian berseberangan
Yang menjelma jadi satu tubuh
Ternyata kamu,
kamu yang banyak bicara,
lewat doa
Kamu yang peduli,
dalam naungan Ilahi
Kamu,
siapa saja yang mampu mencintai
tanpa menunjukkan langsung pedulimu, kasihmu
Sungguh... itu berat
Jangan lakukan jika tak sanggup
Sungguh mencari ketulusan itu tak mudah.
Namun tak perlu risau,
karena ketulusan tak perlu dicari.
Dia akan datang sendiri
Tak perlu mencari tahu,
menggugat siapa pemiliknya.
Sungguh, yang diam itu berat

Tips Mengatasi Kulit Iritasi dan Sensitif Tanpa Perawatan Dokter Kulit / Klinik Kecantikan

Hal biasa yang terjadi pada pra menstruasi, salah satunya adalah timbulnya jerawat. Jerawat satu belum sembuh, eh muncul jerawat di belahan wajah lain. Belum lagi kalau terkena tangan, kemudian meradang. Nggak dipencet aja menimbulkan bekas, apalagi dipencet.
Nggak tau penyebabnya apa, pra menstruasi kali ini rasanya berdampak parah pada wajahku yang notabene emang gampang sekali jerawatan.
kebetulan juga, pas bertepatan lagi nyobain produk baru, sabun jerawat yang mengandung sulfur, dan obat cair seperti parem yang juga mengandung belerang, ditambah krim pelembab bervitamin yang baru aku coba beberapa hari ini.
Entah karena produk yang mana, atau emang lagi siklus parah-parahnya jerawat, muka rasanya bentol jerawat, gatal dan merah meradang.
Akhirnya aku putuskan tidak memakai produk apapun.
Perawatannya simpel dan alami. Ternyata tanpa perawatan dokter, wajah bisa kembali pulih. Cukup ambil lidah buaya / aloe vera. Belah dan usapkan gel nya ke wajah. Lakukan secara rutin yaa..
Memang nggak instan, butuh waktu, tapi ampuh kok. Back to nature, semua yang kita butuhkan sebenarnya gampang dan murah lho. Cukup dengan pengobatan alami dan nggak membahayakan wajah. Yang penting rutin. Karena emang yang namanya perawatan itu harus rutin dan telaten.

1. Cukup pakai lidah buaya, ambil gel nya, lalu oleskan
2. Perbanyak minum air putih (2,5 liter per hari)

Mudahkan, cuma 2 kuncinya.
Untuk sehari-hari gunakan pembersih wajah, pelembab/ foundation, dan bedak yang sekiranya cocok untuk kulit.
Satu lagi yang perlu diingat ya guys, jerawatan itu lumrah (yaa di usia pubertas gini emang wajar jerawat tumbuh). Apalagi jika memiliki kulit sensitif dan berminyak.
Yang perawatan ke dokter mahal aja juga pasti pernah jerawatan, sekalipun punya kulit mulus.
Jadi nggak usah minder.
Merawat diri itu perlu. Kalau ada yang murah dan gampang, ngapain cari yang mahal.
Sekian tips dari aku, yang emang belum punya pandangan untuk perawatan di klinik kecantikan. Dan semoga enggak tergiur juga, hehehe.

Thursday, December 22, 2016

Kamu yang Tak Pernah Benar-Benar Ada di Posisimu

Cobalah untuk memahami orang lain.
Kalau kamu bilang tidak bisa, itu tidak mungkin.
Sebab diri sendiri pun tak pernah benar-benar pada keberadaan kita.
Aku berada pada sudut lain untuk memandang sudut lain.
Dan kamu yang lain berada pada sudut yang aku anggap ada diriku di situ, padahal aku tak pernah ada di sana.
Bahkan untuk memandang terbitnya matahari dari ujung Timur sana. Kita tak pernah benar-benar berada di arah terbitnya.
Dan untuk tahu terbenamnya, kita tak perlu mengikuti geraknya.
Karena bahwasanya semua sudah ada garisnya. Dan tiap orang berbeda. Kita saja yang sibuk kepo atau sekadar ingin tahu sebab akibat yang bukan urusan kita.
Daann sebenarnya kita tak pernah benar-benar pada posisi kita sekarang. Kita hanya melihat dari sudut pandang lain, ketika melihat sesuatu.
Mentari terbit dari Timur, bukan berarti kita sedang ada di Timur bukan???!

Sunday, December 18, 2016

Tips Mengatasi Kulit Iritasi dan Sensitif

Hal biasa yang terjadi pada pra menstruasi, salah satunya adalah timbulnya jerawat. Jerawat satu belum sembuh, eh muncul jerawat di belahan wajah lain. Belum lagi kalau terkena tangan, kemudian meradang. Nggak dipencet aja menimbulkan bekas, apalagi dipencet.
Nggak tau penyebabnya apa, pra menstruasi kali ini rasanya berdampak parah pada wajahku yang notabene emang gampang sekali jerawatan.
kebetulan juga, pas bertepatan lagi nyobain produk baru, sabun jerawat yang mengandung sulfur, dan obat cair seperti parem yang juga mengandung belerang, ditambah krim pelembab bervitamin yang baru aku coba beberapa hari ini.
Entah karena produk yang mana, atau emang lagi siklus parah-parahnya jerawat, muka rasanya bentol jerawat, gatal dan merah meradang.
Akhirnya aku putuskan tidak memakai produk apapun.
Perawatannya simpel dan alami. Ternyata tanpa perawatan dokter, wajah bisa kembali pulih. Cukup ambil lidah buaya / aloe vera. Belah dan usapkan gel nya ke wajah. Lakukan secara rutin yaa..
Memang nggak instan, butuh waktu, tapi ampuh kok. Back to nature, semua yang kita butuhkan sebenarnya gampang dan murah lho. Cukup dengan pengobatan alami dan nggak membahayakan wajah. Yang penting rutin. Karena emang yang namanya perawatan itu harus rutin dan telaten.

1. Cukup pakai lidah buaya, ambil gel nya, lalu oleskan
2. Perbanyak minum air putih (2,5 liter per hari)

Mudahkan, cuma 2 kuncinya.
Untuk sehari-hari gunakan pembersih wajah, pelembab/ foundation, dan bedak yang sekiranya cocok untuk kulit.
Satu lagi yang perlu diingat ya guys, jerawatan itu lumrah (yaa di usia pubertas gini emang wajar jerawat tumbuh). Apalagi jika memiliki kulit sensitif dan berminyak.
Yang perawatan ke dokter mahal aja juga pasti pernah jerawatan, sekalipun punya kulit mulus.
Jadi nggak usah minder.
Merawat diri itu perlu. Kalau ada yang murah dan gampang, ngapain cari yang mahal.
Sekian tips dari aku, yang emang belum punya pandangan untuk perawatan di klinik kecantikan. Dan semoga enggak tergiur juga, hehehe.

Samudera, Tak Kenal Salah dan Maaf


Noda itu aku. Dan kebaikan itu kamu.
Noda pernah bersalah pada kebaikan. Noda yang terlanjur menyerap pada lembaran kapas. Kemudian membesar bukan lagi kapas putih. Kebaikan menyerah, dan mengabaikan noda.
Maaf pun tak berguna, dan penyesalan berakhir di gundukan dosa-dosa yang entah kapan mendapat remisi.

Di belahan bumi lain, berbeda cerita.
Noda bertemu samudera. Samudera beriak dipenuhi noda. Pekat, namun tunggulah. Tak beberapa lama, pekat jadi pudar. Mengabur dan menghilang.
Beberapa hari, noda kembali. Dan berulang peristiwa yang sama. Samudera tak pernah terkoyak.
Heii!! Namun aku bukan samudera.
Dan harusnya kamu lebih mengerti, karena kamu lebih tau. Salah dan maaf adalah awam bagi manusia.

Dan samudera yang tak kenal salah dan maaf, bisa dengan fasihnya memahami. Dan kita manusia, bisa memahami dan memaafkan.

#selfreminder

Sunday, November 20, 2016

HAPPY CHILDREN'S DAY

Hari Anak-Anak Sedunia di Indonesia

Manggarai, 20 November 2014


Dua tahun lalu, mereka menyanyikannya di depan kelas. Dengan malu-malu mereka menyanyikan lagu Tanah Airku.
Aku merekam gelak canda, malu-malu mereka. Mereka yang saban Minggu pergi ke Gereja. Lantunan lagu gereja sering terdengar, saat kegiatan keagamaan hari sekolah. Dengan malu-malu, aku memasuki Gereja. Berbalut lengkap jilbab di tengah ratusan umat Katholik di sana.
Pada kesempatan itu, di sela-sela pelajaran IPS, kami sekelas melakukan permainan kecil. Permainan kecil dengan suara keras mereka. Gaduhlah seisi kelas.
Yang kalah, dihukum menyanyikan lagu d depan kelas. Dan di hari Anak-Anak Sedunia, kami persembahkan untukmu Indonesiaku, kebanggaan kami, Tanah Airku. Persembahan dari anakmu di ujung Timur Nusa Tenggara.

Tuesday, May 3, 2016

Mungkin... dan suatu nanti.....................

Aku tahu pasti,
aku pernah mengingat sesuatu dan perlahan suatu nanti ingatan akan terkikis.

Mungkin, aku pernah salah. Dan suatu nanti aku akan mengingatnya, merenungkannya, dan menyesalinya.
Mungkin, aku pernah muda. Dan suatu nanti aku akan mengingat masa itu, mengulanginya hanya dengan membayangkannya, dan sedih atau bahkan bahagia walau hanya datang melalui rasa.

Saturday, April 30, 2016

Kelangkaan (Ekonomi Kelas X SMA)

Berikut ini materi Ppt tentang Kelangkaan. Silakan download. Gunakan sebijak mungkin yaa...

Tuesday, January 5, 2016

Pertempuran 1 Hari di Semarang #PergulatanHati

Subuhku ─ memeluk dingin, merangkul sunyi, berkawan kokok ayam dan burung bersiul merdu. Tanpa tetesan embun, hanya sisa2 air yang akan menjelma malaikat bila menetes.
Di suasana sisa perpaduan udara engap kamar yang bergumpal dengan kipas angin. Di dalam rumah, mengasingkan diri. Mengunci diri dari terbitnya fajar. Matahari enggan masuk. Cukup tembok menjadi pagar betis kemenanganku.

Gumam Hati

Alunan yang terdengar memuakkan. Terdengar setiap hari.

Sambi lalu petuah, yang hanya berakhir percuma.
Menggema dan perlahan menghilang.

Dendangan yang tercipta memecah kebekuan.
Itu terdengar seperti bantingan yang berdebam.

Alunan dan dendangan, harusnya menjadi suara yang nyaman di telinga.
Tetapi akan menjadi sakit, jika itu bukan yang ingin didengar.

Resapi..

Selama masih bisa didengar walau dalam sunyi.

Karna suatu waktu, suara tiada terngiang. Sepi di dalam sunyi.

Senyap yang tak dapat diartikan dengan apapun.

Songke Khas Manggarai

Hai haiii... Sekedar berbagi cah! Berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi cerita...

Di Manggarai sendiri banyak sekali motif songke yang ada. Istimewanya kain-kain ini dibuat dengan cara tenun. Untuk 1 kain sarung saja butuh waktu hingga 4 minggu untuk membuatnya. Mungkin bisa lebih jika motifnya rumit dan kualitas kain yang bagus.

Ini lho cah.. contoh beberapa kain yang berhasil diabadikan. Monggo ditingali cah.... hehehe

Ini songke yang berbentuk selendang